1. اَلْعَالِمُ إِذَا أَرَادَ بِعِلْمِهِ وَجْهَ اللَّهِ تَعَالَى هَابَهُ كَلُّ شَيْئٍ ، وَاِذَا اَرَادَ أَنْ يَكْنِزَ بِهِ الْكُنُوْزَ هَابَ مِنْ كُلِّ شَيْئٍ . (الديلمى)
“Seorang alim
apabila menghendaki dengan ilmunya keridhoan Allah maka ia akan ditakuti oleh
segalanya, dan jika dia bermaksud untuk menumpuk harta maka dia akan takut dari
segala sesuatu.” (HR. Al-Dailami)
2 . إِنِّى أَخَافُ عَلَى اُمَّتِيْ أَعْمَالاً ثَلاَثَةً : زَلَّةُ عَالِمٍ ، وَحُكْمُ جَائِرٍ ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ . ( الشهاب)
“Yang aku takuti terhadap umatku ada tiga
perbuatan, yaitu kesalahan seorang ulama, hokum yang zalim, dan hawa nafsu yang
diperturutkan.” (as-Syihaab)
3 . إِنَّ مِنْ أَشَدِّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ القِيَامَةِ عَالِمٌ لَمْ يَنْفَعْهُ اللَّهُ بِعِلْمِهِ . ( البيهقي )
“Orang yang
paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah
menjadikan ilmunya tidak bermanfaat.” (al-Baihaqy)
4 . إِذَا رَأَيْتَ الْعَالِمَ يُخَالِطُ السُلْطَانَ مُخَالَطَةً كَثِيْرَةً ، فَاعْلَمْ بِأَنَّهُ لِصٌّ . ( الديلمى )
“Apabila kamu
melihat seorang ulama bergaul erat dengan penguasa maka ketauhilah bahwa dia
adalah pencuri.” (al-Daylami)
5 . اَلْعَالِمُ بِغَيْرِ عَمَلٍ كَالْمِصْبَاحِ يَحْرِقُ نَفْسَهُ . ( الديلمى )
“Seorang ulama
yang tanpa amalan seperti lampu membakar dirinya sendiri (berarti amal
perbuatan harus sesuai dengan ajaran-ajarannya) (al-Daylami)
6 . إِنَّ مِنْ إِجْلاَلِ اللَّهِ ، إِكْرِامَ الْعِلْمِ وَ الْعُلَمَاءِ ، وَذِى الشَّيْبَةِ الْمُسْلِمِ ، وَإِكْرَامَ حَمَلَةَ الْقُرْاَنِ وَ أَهْلِهِ ، وَ إِكْرَامَ السُّلْطَانِ الْمُقْسِطِ . ( ابوداود والطوسى )
“Termasuk
mengagungkan Allah ialah mengormati (memuliakan) ilmu, para ulama, orang tua
yang muslim dan para pengemban Al-Qur’an dan ahlinya, serta penguasa yang adil
(Abu Dawud, dan al-Thusiy)
7 . اِنَّ اللَّهَ لاَيَقْبِضُ الْعِلْمَ اَنْتِزَاعًا يَنْتَزْعُهُ مِنَ النَّاسِ ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ ، حَتَّى اِذَا لَمْ يَتْرُكْ عَالِمًا ، اِتَّخَذَ النَّاسُ رُؤَسَاءَ جُهَّالاً ، فَسُئِلُوْا فَأَفْتَوْ بِغَيْرِ عِلْمٍ ، فَضَلُّوْا وَ اَضَلُّوْا . ( متفق عليه )
“Sesungguhnya
Allah tidak menahan ilmu dari manusia dengan cara merenggut tetapi dengan
mewafatkan para ulama sehingga tidak tersisa seorang alim. Dengan demikian orang-orang
mengangkat pemimpin-pemimpin yang dungu lalu ditanya dan dia diberi fatwa tanpa
ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan (Bukhari , Muslim)
8 . قَلِيْلُ الْعِلْمِ خَيْرٌ مِنْ كَثِيْرِ الْعِبَادَةِ ، وَكَفَى بِالْمَرْءِ فِقْهًا إِذَا عَبَدَ اللَّهَ وَكَفَى بِالْمَرْءِ جَهْلاً إِذَا أُعْجِبَ بِرَأْيِهِ . ( الطبرانى )
“Sedikit ilmu
itu lebih baik dari banyak ibadah, cukup bagi seorang pengetahuan fiqihnya jika
dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh bila seorang
merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri.” (Al-Thabraniy)
0 comments:
Post a Comment
Jangan menggunakan kata-kata yang kasar.
Terima kasih.