-->

Tuesday, April 12, 2016

Indra Peraba -Kulit-

Posted by Firda at 6:50 PM 0 comments


Pada kulit terdapat reseptor yang peka terhadap rangsang fisik (mekanoreseptor). Contoh sentuhan, tekanan, panan, dingin, dan nyeri. Reseptor ini berupa ujung saraf yang bebas maupun ujung saraf yang diselubungi kapsul jaringan ikat. Umumnya setiap jenis reseptor hanya dapat menerima satu jenis rangsang saja.

Kulit berfungsi sebagai:
  • Alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang
  • Alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan
  • Alat ekskresi
  • Pengatur suhu tubuh


Mekanisme Meraba:
Rangsang sentuhan  => urat saraf sensorik  =>   kulit  =>  reseptor sentuhan  => Otak (kesan meraba)

Bagian-bagian kulit :
  • Kulit ari: mencegah masuknya bibit penyakit dan mencegah penguapan air dari dalam tubuh
  • Kelenjar keringat: menghasilkan keringat
  • Lapisan lemak: menghangatkan tubuh
  • Otot penggerah rambut: mengatur gerakan rambut
  • Pembuluh darah: mengalirkan darah keseluruh tubuh


Lapisan kulit:

·         Epidermis/ Kulit ari


Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas 4 lapis sel, dari bagian dalam ke bagian luar :
  • Stratum germinativum (Lapisan sel basal), berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya.
  • Stratum spinosum (Lapisan sel duri), lapisan paling tebal di epidermis.
  • Stratum granulosum (Lapisan malphigi), yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan.
  • Stratum lusidum (Lapisan yang transparan/daerah rintangan), hanya terlihat pada telapak kaki dan telapak tangan.
  • Stratum korneum (Lapisan tanduk),  paling tebal pada telapak kaki dan paling tipis pada pelupuk mata, pipi dan dahi. Lapisan ini tersusun atas sel-sel mati yang mudah mengelupas.


·         Dermis


Dermis mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, gelembung rambut, kelenjar lemak (sebasea), kelenjar keringat, otot dan serabut saraf.
  • Kelenjar Keringat (Glandula Sudorifera), Kelenjar ini berfungsi mengeluarkan keringat melalui saluran keringat yang bermuara di pori-pori kulit.
  • Kelenjar Minyak ( Glandula Sebasea), Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak (sebum). Minyak yang dikeluarkan berfungsi untuk melumasi kulit dan membuat rambut tidak kering.
  • Kantong Rambut, Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kantong rambut dilengkapi dengan otot penegak rambut. Pada saat udara dingin, otot rambut berkontraksi yang menyebabkan tegaknya batang rambut.
  • Pembuluh Kapiler Darah, Pembuluh kapiler darah berfungsi mengedarkan zat-zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan rambut dan sel-sel kulit.
  • Ujung-Ujung Saraf Penerima Rangsang, Ujung-Ujung saraf penerima rangsang meliputi :
a) Pacini : Tekanan
b) Ruffini : Panas
c) Krause : dingin
d) Meissener : sentuhan


·         Hipodermis
Di dalam lapisan ini terdapat lemak yang berfungsi untuk cadangan makanan, menahan panas tubuh, melindungi tubuh bagian dalam terhadap benturan dari luar.
  • ·         Alat pengeluaran keringat.
  • ·         Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
  • ·         Tempat penyimpanan kelebihan lemak.
  • ·         Melindungi tubuh terhadap kuman dari luar.
  • ·         Alat peraba, di ujung kulit terdapat saraf indra yang dapat merasakan kasar dan halus.
  • ·         Alat perasa dingin, panas, nyeri, pedih, dan lain-lain


Indra Pendengar -Telinga-

Posted by Firda at 5:14 PM 0 comments


Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara, menentukan posisi tubuh dan alat keseimbangan.

Struktur Telinga

1. Telinga bagian luar,

Pinna/Aurikula/Daun Telinga, yaitu daun kartilago untuk mengumpulkan suara, memperbesar (mengamplifikasi) suara dan mengarahkannya ke saluran telinga.

Gendang Telinga / Membran Timpani /Tympanic Membrane / Eardrum, adalah suatu membran/selaput yang terletak antara telinga luar dan telinga tengah.  Fungsinya meneruskan impuls suara dari telinga luar ke tulang-tulang pendengaran selanjutnya  akan diteruskan ke syaraf pendengaran kita. Bagian luar dilapisi kulit, bagian dalam dilapisi membran mukosa.

2. Telinga bagian tengah,

Tabung Eustachius/Auditori, menghubungkan telinga tengah dengan faring. Terbuka saat menguap, mengunyah, dan menelan. Bila tuba membuka => suara akan teredam. Fungsi:
Menjaga keseimbangan tekanan udara di dalam telinga dan menyesuaikannya dengan tekanan udara di dunia luar.
Mengalirkan sedikit lendir yang dihasilkan sel-sel yang melapisi telinga tengah ke bagian belakang hidung.
Sebagai filter (penyaring) kuman yang mungkin akan masuk ke dalam telinga tengah.

Osikel Auditori
Terdiri dari 3 tulang, yaitu : Maleus (martil) , Inkus (anvill), Stapes (sanggurdi).
Maleus: tulang ini berfungsi menghantarkan getaran suara dari gendang telinga ke tulang landasan.
Inkus: mengumpulkan getaran yang berasal dari gendang telinga, mengirim mereka ke stapes.
Stapes: meneruskan ketahap selanjutnya dimana getaran itu akan disampaikan ke rumah siput atau koklea.
Berfungsi sebagai penghantar getaran dari membran timpani ke fenesta vestibuli. Fenestra vestibuli adalah bukaan berselaput yang menghubungkan telinga tengah dengan telinga dalam.

Otot
Membantu mekanisme kompensasi tubuh untuk melawan suara dengan nada tinggi (peredam bunyi).
m. stapedius => berkontraksi => stapes jadi kaku => suara dipantulkan
m. tensor timpani => menegangkan gendang telinga => suara teredam

3. Telinga bagian dalam,

Labirin tulang 
Ruang berliku berisi perilimfe (cairan yang serupa dengan cairan serebrospinal).
Terdiri dari 3 bagian:
1) Vestibular, bagian sentral labirin tulang yang menghubungkan koklea dengan saluran semisirkular. Berperan dalam keseimbangan, koordinasi, serta kontrol pergerakan tubuh.
2) Saluran semisirkularis, untuk menjaga keseimbangan,
o S. semisirkular anterior(superior) dan posterior mengarah pada bidang vertikal di setiap sudut kanannya.
o S. semisirkular lateral terletak horizontal
3) Koklea, berfungsi mengubah getaran dari membran tymphani menjadi impuls saraf yang akan diteruskan ke bagian pusat pendengaran di otak. Sekat membagi koklea menjadi 3 bagian :
o Duktus koklear (skala medial), bagian labirin membranosa yang terhubung ke sakulus, berisi cairan endolimfe
o Dua bagian labirin tulang yang terletak di atas dan di bawah skala media, skala vestibuli dan skala timpani, mengandung cairan perilimfe dan terus memanjang melalui lubang pada apeks koklea yang disebut helikotrema.

  • Membran reissner (membran vestibuler), pisahkan skala media dari skala vestibuli yang berhubungan dengan fenestra vestibuli
  • Membran basilar, pisahkan skala media dengan skala timpani, berhubungan dengan fenestra koklear

o Skala organ korti, terletak pada membran basilar, terdiri dari reseptor yang disebut sel rambut dan sel penunjang. Sel rambut tidak memiliki akson dan langsung bersinaps dengan ujung saraf koklea

Labirin membranosa
Serangkaian tuba berongga dan kantong yang terletak di dalam labirin tulang berisi cairan endolimfe (cairan yang serupa dengan cairan intraseluler).
Merupakan awal 2 kantong (utrikulus dan sakulus) yang dihubungkan dengan duktus endolimfe. Setiap duktus mengandung reseptor untuk ekuilibrium statis ( bagaimana kepala berorientasi terhadap ruang bergantung gaya grafitasi) dan ekuilibrium dinamis (apakah kepala bergerak atau diam, berapa  kecepatan serta arah gerakan).
o Utrikulus terhubung dengan duktus semilunaris
o Sakulus terhubung dengan duktus koklear di dalam koklea.


Mekanisme Mendengar

Getaran suara > daun telinga > saluran telinga > gendang telinga > tiga tulang pendengaran > rumah siput > sel-sel rambut dalam organ korti > sel saraf audiotori > otak.

Mekanisme Keseimbangan

Tubuh/kepala berubah posisi => cairan endolimfa dalam saluran setengah lingkaran bergerak => kupula bergerak => Saraf keseimbangan => otak

Tambahan 

1) Ekuilibrium Statis
kesadaran akan posisi kepala terhadap gaya gravitasi jika tubuh tidak bergerak. Ini juga merupakan kesadaran untuk merespon perubahan dalam percepatan linear seperti kecepatan dan arah pergerakan kepala dan garis tubuh dalam suatu garis lurus.
Makula adalah reseptor ekuilibrium statis. Satu makula terletak di dinding utrikulus dan satu lagi terletak pada sakulus
Setiap makula terdapat sel rambut yang mengandung endapan kalsium yang disebut otolit (otokonia, statokonia).
Aktivitas reseptor ditransmisikan ke ujunga saraf vestibular (CN VIII) yang melilit di sekeliling dasar sel rambut.

2) Ekuilibrium Dinamis
kesadaran akan posisi kepala saat respon gerakan angular atau rotasi.
Ampula merupakan reseptor untuk ekuilibrium dinamis. Setiap saluran semisirkularis mengandung suatu bidang pembesaran, ampula, yang berisi krista (teridiri dari sel penunjang dan sel rambut menonjol yang  membentuk lapisan gelatin = disebut kupula)

Indra Pengecap -Lidah-

Posted by Firda at 12:13 PM 0 comments


Otot Lidah
Terdapat 2 jenis otot pada lidah yaitu, otot ekstrinsik dan intrinsik. 
Otot-otot ekstrinsik
Musculus genioglossus
Fungsi : menarik turun lingua; bagian posterior menjulurkan lingua keluar, memajukan dan menekan lidah.
Inervasi : N. hypoglossus
Musculus hypoglossus
Fungsi : menarik lingua turun dank e belakang, retraksi dan menekan lidah.
Inervasi : N. hypoglossus
Musculus styloglossus
Fungsi : menarik lingua ke belakang dan mengangkatnya untuk membentuk alur guna menelan.
Inervasi : N. hypoglossus
Musculus palatoglossus
Fungsi : mengangkat bagian posterior lingua.
Inervasi : radix cranialis (n. cranialis XI lewat ramus pharyngealis, n. cranialis X, dan plexus pharyngeus)
Os hyoid
Proc. Stylohyoid
Os mandib
Aponeuris palatum
Otot-otot instrinsik
Terbatas pada lingua dan tidak melekat pada tulang.
Musculus longitudinalis superior
Fungsi : retraksi dan melebarkan lidah, mengangkat ujung lidah, menurunkan ujung lidah, apex linguae
Inervasi : N. hypoglossus
Musculus longitudinalis inferior
Fungsi : retraksi dan melebarkan lidah, mengangkat ujung lidah, menurunkan ujung lidah, apex linguae
Inervasi : N. hypoglossus
Musculus transversus linguae
Fungsi : untuk menyempitkan lidah, memanjangkan lidah bersama-sama dengan musculus verticalis linguae
Inervasi : N. hypoglossus
Musculus verticalis linguae
Fungsi : untuk melebarkan lidah


Papila Lidah
Papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus dan berada di depan.
Papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah.
Papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur, banyak di ujung lidah.
Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada hewan pengerat. Berbentuk seperti daun.


Area Kepekaan Rasa
Rasa manis: di bagian depan lidah
Rasa asin: sepanjang bagian isi depan lidah
Rasa asam: sepanjang sisi bagian belakang lidah
Rasa pahit: bagian belakang lidah


Fungsi Lidah
Indra pengecap
Alat berbicara
Pengatur letak makanan saat dikunyah
Membantu menelan
Merasakan panas, dingin, kasar, dan halus


Zat Kimia Penimbul Sensasi Rasa
Manis, karena OH- (gula, keton, dan asama amino)
Asin, karena kation Na+, K+, dan Ca+
Asam, karena ion H+
Pahit, karena alkaloid tumbuhan (kina, cafein, nikotin, morfin)


Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan air liur (saliva) atau ludah. Ada tiga pasang kelenjar pada kelenjar ludah dalam rongga mulut yaitu:
Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga. Ludah yang berbentuk cair.
kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah. Getah yang mengandung air dan lendir.
kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah. Getah yang mengandung air dan lendir.


Warna Lidah
Ujung lidah berwarna merah / merah pada sisi lidah: Sedang dalam keadaan emosi atau marah
Lidah berwarna coklat pada permukaannya: Sedang mengonsumsi obat antibiotik atau obat untuk penyakit tertentu
Lidah berwarna merah muda pucat: Mengalami dehidrasi dan dianjurkan meminum banyak air
Lidah berwarna keungu-unguan: Organ tubuh sedang mengalami sirkulasi yang kuran baik dan perlu banyak olahraga
Lidah berwarna putih pucat: Kekurangan energi serta kurang darah
Bagian tengah lidah mengalami keretakan: Sistem pencernaan atau organ hati sedang bermasalah
Bagian sisi lidah berwarna putih dan pecah: Kekurangan gizi, kurang olahraga serta kekurangan cairan yang membantu metabolisme
Lidah berwarna abu-abu: Dalam masa terserang flu, demam, batuk dan pilek
Di permukaan lidah terdapat bercak berwarna putih dan tebal: Terserang infeksi menahun dan terserang sariawan karna serangan jamur Candidaalbicans


Mekanisme
Makanan/larutan berasa – papila lidah – saraf gustatori – medula oblongata – talamus – otak.
Papila di bagian tubuh lidah memiliki fungsi sebagai pembantu pengidentifikasian rasa yang berbeda dari makanan. Dalam papila terdapat bulu-bulu saraf (gustatory hair) yang berfungsi menghantarkan impuls ke otak.


Indra Pembau -Hidung-

Posted by Firda at 10:37 AM 1 comments


Hidung berfungsi menghirup udara pernafasan, menyaring udara, menghangatkan udara pernafasan, juga berperan dalam resonansi suara. 

Rongga Hidung

Rongga hidung terdiri atas :
Vestibulum yang dilapisi oleh sel submukosa sebagai proteksi.
Struktur konka yang berfungsi sebagai proteksi terhadap udara luar karena strukturnya yang berlapis.
Sel silia yang berperan untuk melemparkan benda asing ke luar dalam usaha untuk membersihkan jalan napas.
Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum.


Jaringan Epitel

Jaringan epitel penyusun daerah olfaktori adalah epitel silindris bertingkat, yang tersusun atas tiga jenis sel, yaitu sel penyokong, sel basal dan sel olfaktorius.
1. Sel Penyokong.
Sel-sel ini berbentuk silindris, tinggi ramping dan relatif lebar dibagian puncaknya, serta menyempit dibagian dasarnya. Di permukaan apikal sel terdapat mikrofili yang menonjol di dalam lapisan mukus.
2. Sel Basal
Sel berbentuk kerucut, kecil dengan inti berbentuk lonjong, dan gelap terletak di antara sel-sel penyokong di bagian dasar. Sel-sel ini dianggap sel induk yang mampu berkembang menjadi sel penyokong.
3. Sel Sensorik/Sel Olfaktoria.
Berfungsi mendeteksi rangsangan zat kimia berupa gas di udara (kemoreseptor).


Faring

Fungsi utama faring adalah sebagai saluran alat pencernaaan yang membawa makanan dari rongga mulut hingga ke esophagus.Hubungan faring dengan rongga hidung dan laring ini membuat faring menjadi cukup penting dalam produksi suara, serta memungkinkan manusia untuk bernafas menggunakan mulut.

Laring

Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi.Laring juga melindungi jalan napas bawah dari benda asing dan memudahkan batuk. Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas:

Epiglotis : daun katup kartilago yang dapat menutup saat proses menelan.
Glotis : memungkinkan terjadinya vokalisasi
Kartilago Thyroid


Bagian Hidung Lainnya

Lubang hidung: untuk keluar masuknya udara.
Rambut hidung: untuk menyaring udara.
Selaput lendir: tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra pembau.
Serabut saraf: mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan.
Saraf pembau: mengirimkan bau – bauan ke otak.
• Tulang rawan: sebagai pembentuk hidung. Jadi bagaimana bentuk hidung anda saat ini adalah karena adanya tulang rawan.
• Pemisah (septum): yakni yang memisahkan hidung menjadi dua bagian atau 2 rongga yang mana membentengi hidung ke dari depan hingga ke dalam hidung.


Mekanisme Menghidu

Rangsang (bau) – lubang hidung – epitelium olfaktori – mukosa olfaktori – saraf olfaktori – talamus – hipotalamus – otak.
Kumpulan gas kimia ikut masuk bersama udara yang kita hirup melalui rongga hidung. Di rongga hidung gas itu tadi akan menyentuh kemoreseptor (menerima rangsang) yang ada di lapisan epitel rongga hidung. Rangsangan ini diteruskan oleh saraf olfaktori ke otak untuk diterjemahkan.
Sedangkan molekul-molekul kimia yang bersenyawa dengan air dalam udara akan larut dalam mukus atau lapisan lendir pelindung kemoreseptor, kemudian akan mengalami proses yang sama seperti di atas sehingga akan terjadi sensasi bau.


Indra Penglihat -Mata-

Posted by Firda at 9:41 AM 0 comments



Aksesori Mata

Alis Mata, berfungsi untuk kecantikan pada wajah, mencegah masuknya keringat, menahan kotoran, mengekspresikan alisnya untuk suatu komunikasi.
Alis yang tebal : cenderung menunjukan orang itu tegas, semangat dan aktif
Alis mata tipis : sensitif, galau dan biasanya tidak memiliki kesehatan yang begitu baik
Alis mata seperti kalanya pedang : keras kepala, senang berdebat
Garis lurus : orang yang lebih suka membicarakan sesuatu tanpa bosa basi, lebih cenderung mementingkan diri sendiri.
Alis mata seperti bulan sabit : alis mata yang seperti ini biasanya memiliki sifat yang loyal, rendah hati dan tidak sombong.

Orbita, adalah rongga yang berbentuk piramid dengan basis di depan dan apeks di belakang.
Atap orbita dibentuk oleh pars orbitalis ossis frontalis yang memisahkan orbita dengan fossa krani anterior dinding lateral yang terdiri dari ossis zigomatikum dan ossis sfenoidalis.
Dasarnya dibentuk oleh fasies orbitalis maksilaris.
Orbita juga merupakan rongga bertulang yang mengandung bola mata, otot – otot, saraf, pembuluh darah, lemak dan struktur yang menghasilkan dan mengalirkan air mata.

Kelopak Mata, merupakan lipatan kulit tipis yang tersusun oleh kulit tanpa lemak subklutis.
Fungsi:
Di kelopak mata ada 2 buah lipatan muskulofibrosa yang dapat dibuka dan ditutup untuk melindungi meratakan air mata permukaan bola mata dan mengontrol banyaknya sinar yang masuk.
Melindungi mata dari benda asing, angin, debu dan cahaya yang sangat terang.
Hubungan antara kelopak mata atas dan bawah dinamakan kantus.
Pada bagian luar, kantus lateral terletak di aspek temporal rateral mata.
Bagian dalam, kantus medial mengandung puncata satu muara yang memungkinkan air mata mengalir kebagian atas sistem lakrimal.
Bagian kelopak mata:
Rongga elips antara kelopak mata terbuka dinamakan fisura palpebra.
Sisi bawah kelopak mata dilapisi oleh konjungtiva palfera.
Kelopak meibomi yang berfungsi membasahi bulu mata.
Kelopak air mata yang terdiri dari kelopak riolani dan kelopak zeiss berfungsi membasahi pupil atau biji mata.
Posisi kelopak mata sebagian dikontrol oleh 2 saraf otak:
SO III, untuk membuka kelopak mata.
SO VII, untuk menutup kelopak mata.

Bulu Mata, merupakan rambut pendek yang tumbuh di ujung kelopak.
Fungsi:
Membantu melindungi mata dengan bertindak sebagai barrier (penghalang).
Membatu fungsi kelopak dengan mendorong keluar debu untuk melindungi mata external dari cedera aksi mekanis berkedip menghasilkan gaya hisap dalam sistem nasolakriminal atas memudahkan pengaliran air mata.
Kelenjar kecil menghasilkan bahan berminyak yang mencegah penguapan air mata.

Kelenjar Lakrimaris, terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan dan menghasilkan air mata yang ecer. Air mata mengalir dari mata ke dalam hidung melalui dua duktus lakrimaris, setiap duktus memiliki lubang diujung kelopak mata atas dan bawah, didekat hidung. Air mata berfungsi menjaga kelembaban dan kesehatan mata, juga menjerat dan membuang partikel – partikel kecil yang masuk ke mata. Selain itu, mata kaya akan antibody yang membantu mencegah terjadinya infeksi. Air mata mengandung garam, mukosa atau lendir, lisozim & antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat pelumas & pencegah masuk nya organisme ke dalam mata.

Otot Mata, untuk menggerakkan mata.
Rektus eksternus berfungsi untuk menggerakkan bola mata ke arah luar.
Rektus internus berfungsi untuk menggerakkan bola mata ke arah dalam.
Rektus inferior berfungsi untuk menggerakkan bola mata ke bawah dan ke dalam.
Obliquus inferior berfungsi untuk menggerakkan bola mata ke bawah dan ke luar.
Rektus superior berfungsi untuk menggerakkan bola mata ke atas dan ke dalam.
Obliquus superior berfungsi untuk menggerakkan bola mata ke atas dan ke luar.


Struktur Mata

A. Lapisan Luar Bola Mata  (Tunika Fibrosa)
Sklera (Selaput Putih)
Berada di lima perenam bagian posterior dan opak. Fungsinya melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan memungkinkan melototnya otot mata, memberikan bentuk pada bola mata. Permukaan eksternal sklera berwarna putiih, dan menempel pada permukaan dalam fascia bulbi; bagian anterior sklera dilapisi membran konjungtiva bulbi.
Kornea (Selaput Bening)
Berbentuk konveks di bagian anterior dan seperti kubah di depan sklera. Derajat kelengkungannya berbeda pada setiap individu. Kornea dilindungi oleh suatu selaput yang di sebut konjungtiva. Pada kornea tidak di temukan pembuluh darah seperti hal nya pada aqueus humor,vitreous humor,dan lensa mata. Fungsinya melindungi bagian sensitif di belakangnya, membantu mata memfokuskan bayangan pada retina.

B. Lapisan Tengah Bola Mata  (Tunika Vaskulosa -Uvea-)
Koroid (Selaput Hitam)
Merupakan membran tipis, vaskular, warna coklat tua atau muda. Selaput ini dari dalam dilapisi oleh selaput jala. Di bagian belakang ditembus oleh nervus optikus. Lapisan ini lebih tebal di bagian belakang daripada di bagian depan. Fungsi koroid adalah memberikan nutrisi untuk retina serta menyalurkan pembuluh darah dan saraf menuju badan siliaris dan iris.
Koroid berubah membentuk struktur terpisah yaitu : badan siliaris , ligamentum suspensor, dan iris. Ligamentum suspensor berfungsi untuk mengatur proses akomodasi lensa mata untuk mendapat kan gambar benda yang jelas pada retina.
Badan Siliari
Merupakan terusan koroid ke anterior yang terdapat processus ciliaris serta musculus ciliaris. Badan siliari mengandung serabut otot yang dapat membantu kontraksi dan relaksasi zonula lensa. Badan siliaris ini berfungsi untuk menyokong lensa dan mengandung otot yang memungkinkan lensa untuk beroakomodasi, kemudian berfungsi juga untuk mengsekresikan aqueus humor. Ini merupakan serat otot polos.
Iris (Selaput Pelangi)
Adalah lempeng (disk) kontraktil, tipis, sirkular, berada diaqueous humor antara kornea dan lensa, dan berlubang ditengah yang disebut pupil. Di bagian perifernya, iris menempel dengan badan siliaris. Bagian anterior menghadap ke kornea, bagian posterior menghadap prosesus siliaris dan lensa.
Warna mata bergantung pada jumlah melanin yang ada pada iris; semakin cerah warnanya, semakin banyak jumlah cahaya yang dapat memasuki mata. Orang yang mempunyai mata yang sangat cerah mengalami fotofoba (peka terhadap cahaya). Fungsinya memberikan warna mata, dan mengatur perbesaran pupil (kondisi ini dilakukan untuk membatasi banyaknya jumlah cahaya yang dapat masuk ke iris).
Pupil
Adalah celah yang terbentuk akibat iris, fungsi dari celah ini adalah tempat cahaya masuk. Fungsi dari pupil adalah mengatur jumlah cahaya yang masuk. Tingkat cahaya yang rendah akan mengaktifkan otot dilator pupil, yang akan meretraksi iris dan membuka pupil.

C. Lensa
Lensa adalah badan bikonveks yang transparan. Terletak di belakang iris, di dekat corpus vitreum, dan di kelilingi oleh prosesus siliaris. Lensa  berfungsi mengatur letak bayangan supaya jatuh tepat di bintik kuning, memfokuskan
cahaya dan meneruskanya supaya jatuhnya tepat di bagian retina. Lensa mata memiliki daya akomodasi, yaitu kemampuan untuk mencembung (menebal) dan mencekung (menipis).
Jika mata memfokuskan pada objek yang dekat, maka otot silier akan berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Jika mata memfokuskan pada objek yang jauh, maka otot silier akan mengendur dan lensa menjadi lebih tipis dan lebih lemah.
Bola mata terbagi menjadi 2 bagian, masing – masing terisi oleh cairan:
Segmen anterior: Mulai dari kornea sampai lensa. Berisi aqueus humor yang merupakan sumber energi bagi struktur mata di dalamnya. Segmen anterior sendiri terbagi menjadi 2 bagian:
Bilik anterior : mulai dari kornea sampai iris.
Bilik posterior : mulai dari iris sampai lensa.
Dalam keadaan normal, aqueus humor di hasilkan di bilik posterior, lalu melewati pupil masuk ke bilik anterior kemudian keluar dari bola mata melalui saluran yang terletak di ujung iris.
Segmen posterior: Mulai dari tepi lensa bagian belakang sampai ke retina. Berisi vitreus humor yang membantu menjaga bentuk bola mata
.

D. Rongga Mata
Ruang anterior berisi aqueous humor. Ruang posterior berisi vitreus humor.
Aqueous Humor merupakan cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea (mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea di hasilkan oleh prosesus siliaris. Fungsi aqueous humor adalah penyokong dinding bola mata dengan member tekanan dari dalam dan memberi makan pada lensa serta membuang produk metabolisme karena lensa tidak memiliki pembuluh darah.
Vitreus Humor merupakan gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina (mengisi segmen posterior mata). Berfungsi untuk memberi bentuk dan kekokohan pada mata.

E. Retina (Selaput Jala)
Tunika nervosa/Retina merupakan lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata. Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.Berfungsi mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak. Retina terdiri dari 3 lapisan sel :
Lapisan neuraepithelium
Lapisan sel bipolar
Lapisan sel ganglion -Lapisan yang terdiri dari inti sel ganglion dan merupakan asal dari serat syaraf optik.
Pada retina terdapat bintik kuning dan bintik buta.
Bintik kuning adalah bagian retina yang paling peka terhadap cahaya karena merupakan tempat perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk kerucut dan batang.
Sel kerucut berfungsi untuk melihat di tempat yang terang. Sel ini memerlukan protein iodopsin.
Sel batang berfungsi untuk melihat di tempat yang gelap. Sel ini memerlukan protein mata yang disebut dengan rodopsin. Rodopsin  bisa terbentuk jika terjadi penggabungan iodopsin dan vitamin A.
Bintik buta adalah bintik pertemuan saraf-saraf atau tempat keluarnya saraf mata menuju otak. Bintik buta tidak mengandung sel batang dan sel kerucut sehingga tidak dapat menanggapi rangsangan cahaya.
Saraf mata terbentuk dari sel ganglion. Ada beberapa saraf mata:
Saraf optikus membawa gelombang saraf yang di hasilkan di dalam retina ke otak
Saraf lakrimalis merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air mata
Saraf lainnya menghantarkan sensasi ke bagian mata yang lain dan merangsang otot pada tulang orbita


Mekanisme Melihat

Cahaya → kornea →pupil → lensa → retina → saraf optikus → otak → kesan melihat.

Cahaya akan dipantulkan oleh benda menuju mata ⇒cahaya menembus kornea masuk ke mata melalui pupil kemudian di teruskan ke lensa mata⇒ lensa mata memfokuskan cahaya agar jatuh di retina⇒cahaya di teruskan ke saraf mata⇒otak⇒manusia dapat mencerna benda yang di lihat.

Sifat bayangan yang dibentuk lensa mata selalu nyata, terbalik, dan diperkecil. Nyata karena bayangan harus ditangkap oleh retina. Retina di sini berfungsi sebagai layar. Tetapi kita melihat seolah-olah tegak karena diinterpretasikan oleh otak sebagai bayangan tegak.

 

Babynemooos Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea