-->

Thursday, October 27, 2016

Tokoh - Tokoh Pada Masa Orde Baru

Posted by Firda at 9:35 PM 4 comments
Tokoh – Tokoh Pada Masa Orde Baru

1.       Prof. Dr. Ir. Muhammad Zuhal, MSc, EE
Lahir di Cirebon, Jawa Barat, 5 Mei 1941. Ia seorang ilmuwan dan mantan Menteri Riset dan Teknologi (ke-6) serta mantan Direktur Utama PLN. Ia juga dikenal sebagai Guru Besar Elektro Teknik yang menjadi dosen di ITB dan UI.
M. Zuhal merupakan salah seorang pendorong kuat terwujudnya Sistem Inovasi Nasional di Indonesia.

2.       Wismoyo Arismunandar
Lahir di Bondowoso, Jawa Timur, 10 Februari 1940. Ia adalah purnawirawan perwira tinggi TNI-AD yang pernah menjabat sebagai KSAD dan Pangkostrad. Ia juga ditugaskan Soeharto sebagai ketua KONI.
Arismunandar adalah penggerak kekompakan seluruh kepala staf saat itu termasuk Kapolri.

3.       dr. Tjipto Mangoenkoesoemo
Lahir di Jepara, Jawa Tengah, 1886. Ia bersama Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Tiga Serangkai.
Tahun 1907, Cipto menulis di harian De Locomotief yang berisi kritikan hubungan feodal maupun kolonial yang dianggap sumber penderitaan rakyat.
Cipto membuka praktik dokter di Solo. Ia juga mendirikan “Raden Ajeng Kartini Klub” untuk memperbaiki nasib rakyat.
Tahun 1920, Cipto diasingkan ke Bandung karena dianggap berbahaya bagi Pemerintah Hindia Belanda. Di Bandung, Cipto kembali membuka praktik dokter, dan dengan sepedanya ia masuk keluar kampung untuk mengobati pasien.
Tahun 1927, terjadi pemberontakan komunis. Cipto pun ditangkap karna melawan pemerintah. Ketika itu, Cipto kedatangan tamu seorang militer pribumi. Tamu itu mengatakan rencananya untuk melakukan sabotase dengan meledakkan persediaan mesiu, tapi dia mengunjungi keluarganya di Jatinegara dahulu dan butuh uang transportasi. Cipto memberinya uang 10 gulden dan menasehatinya agar tak menyabotase.

4.       Prof. Dr.(HC) Ir. R. M. Sedyatmo
Lahir di Karanganyar, Jawa Tengah, 24 Oktober 1909. Ia salah satu insinyur sipil Indonesia dan guru besar ITB.
Sedyatmo dikenal karena menemukan “Konstruksi Cakar Ayam” tahun 1962. Temuannya digunakan dalam pembuatan apron  Pelabuhan Udara Angkatan Laut Juanda (Surabaya), landasan bandara Polonia (Medan), dan landasan bandara Soekarno – Hatta (Jakarta).
Nama Sedyatmo diabadikan sebagai nama jalan bebas hambatan dari Jakarta menuju bandara Soekarno – Hatta.

5.       Ir. Tjokorda Raka Sukawati
Lahir di Ubud, Bali, 3 Mei 1931. Ia adalah seorang insinyur Indonesia yang menemukan konstruksi Sosrobahu, yang memudahkan pembangunan jalan layang tanpa mengganggu arus lalu lintas pada saat pembangunannya. Ketika menggarap proyek jalan layang antara Cawang dengan Tanjung Priok di Jakarta itulah teknologi Sosrobahu ditemukan.
Di ujung kariernya di PT. Hutama Karya, Tjokorda terseret kasus KKN yang menimpa perusahaan konstruksi itu.
Tjokorda juga pendiri Fakultas Teknik di Universitas Udayana. Dan mengajar disana.

6.       Ir. Wiyoto Wiyono, MSc
Ia adalah penggagas sekaligus perancang pembangunan jalan layang bebas hambatan terpanjang di Indonesia antara Cawang – Plumpang (Tanjung Priok). Sekarang namanya dijadikan untuk nama jalan tersebut.

7.       Ir. Raden Haji Djoeanda Kartawijaya
Lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 14 Januari 1911. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia. Lalu menjabat sebagai Menteri Keuangan.
Sumbangan terbesarnya adalah Deklarasi Djuanda (1957) yang menyatakan negara kepulauan.
Namanya diabadikan sebagai nama lapangan terbang di Surabaya yaitu Bandara Djuanda atas jasanya dalam memperjuangkan pembangunan lapangan terbang tersebut.
Selain itu, diabadikan untuk nama hutan raya di Bandung yaitu Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, di dalamnya terdapat Museum dan Monumen Ir. H. Djuanda.
Djuanda juga diangkat sebagai tokoh nasional/pahlawan kemerdekaan nasional.

8.       Ir. Sutami
Lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 19 Oktober 1928. Ia adalah seorang insinyur sipil yang pernah menjabat Menteri Pekerjaan Umum Indonesia.
Ia yang membantu menghitung konstruksi bangunan Gedung MPR/DPR adalah lulusan Teknik Sipil ITB. Ketika menjadi Direktur Hutama Karya, ia menjadi pemimpin pusat proyek pembangunan Jembatan Ampera di Sungai Musi, Palembang. Dia juga memelopori penggunaan konstruksi beton pratekan saat membangun Jembatan Semanggi.
Nama diabadikan menjadi sebuah waduk di Kabupaten Malang, yakni Waduk Ir. Sutami.

9.       Andi Muhammad Jusuf Amir
Lahir di Kajuara, Bone, Sulawesi Selatan, 23 Juni 1928. Ia salah satu tokoh militer Indonesia yang sangat berpengaruh dalam sejarah kemiliteran Indonesia.
Ia pernah menjabat sebagai Panglima ABRI merangkap Menteri Pertahanan dan Keamanan. Lalu juga pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Ketua BPK.

Pada saat Jusuf menjabat sebagai Panglima ABRI, Soeharto cemburu sama Jusuf, karena Jusuf lebih populer dan diterima baik masyarakat sebab sifat hangatnya. Lalu mereka perang dingin. Oleh karena itu, Jusuf menjadi Ketua BPK.

Sumber: Wikipedia
 

Babynemooos Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea